Pembelajaran Terpadu Kurikulum 2013
Menurut Fogarty (1991) terdapat sepuluh model kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines) yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed, threated, dan integrated); dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring diantara pebelajar yaitu model networked. Sedang menurut Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary, interdisciplinary, dan transdisciplinary.
1. Pembelajaran Terpadu Menurut Fogarty
a. Model Fragmented
Model
ini merupakan model penggalan, yaitu memandang kurikulum dalam
penggalan-penggalan mata pelajaran terpisah. Tipikalnya kurikulum
terbagi dalam pelajaran utama yaitu matematika, sains, bahasa, dan ilmu
sosial. Pendekatan fragmented dilakukan untuk memadukan konsep-konsep
dan kompetensi dalam satu mata pelajaran. Antar kompetensi dipelajari
secara bersamaan. Kompetensi mendengar, membaca, dan menulis dalam
pelajaran bahasa dilakukan secara bersamaan.
b. Model Connected
Model connected
(terhubung) memandang mata pelajaran dengan menggunakan kaca pembesar
(opera glass, kaca pembesar yang dipakai oleh penonton opera yang hanya
satu lensa), menyediakan secara detil, seluk beluk/rinci, dan
interkoneksi dalam satu mata pelajaran.
c. Model Nested
Model Nested
atau model sarang memandang kurikulum dari tiga dimensional kaca baca,
sasaran dimensi ganda dari pembelajaran. Tujuan pembelajaran tidak hanya
pada mata pelajaran semata, namun ada beberapa pemahaman dan/atau
ketrampilan yang terkuasai.
d. Model Sequenced
model
sequenced melihat kurikulum menggunakan kaca-mata, lensa terbagi dalam
dua bagian, namun terhubung oleh sebuah bingkai atau frame. Topik atau
mata pelajaran terpisah, namun dapat dihubungkan dengan sebuah bingkai
konsep yang menaungi topik atau mata pelajaran tersebut.
e. Model Shared
Model
shared melihat kurikulum menggunakan binoculars, menghubungkan dua mata
pelajaran secara bersama untuk melihat sebuah topik. Keterhubungan
antar dua mata pelajaran diorganisasi sehingga dapat dilakukan proses
pembelajaran secara bersama-sama.
f. Model Webbed
Model
webbed atau jaring laba-laba melihat kurikulum menggunakan teleskop,
menangkap konstelasi pembuka dari mata pelajaran, yang membentuk sebuah
tema. Tema yang ditentukan menjadi langkah awal dalam melakukan
pembelajaran. Indikator masing-masing kompetensi ilmu dan pengetahuan
terjabarkan dari tema tersebut.
g. Model Treaded
Model treaded melihat kurikulum dengan menggunakan kaca pembesar (magnifying glass). Ide besar diperbesar melalui semua isi dengan pendekatan kurikulum-meta (metacurricular).
Model ini menggabungkan ketrampilan berpikir, ketrampilan sosial,
ketrampilan belajar, mengelola grafik, teknologi, dan pendekatan
kecerdasan ganda (multiple intellegences).
h. Model Integrated
model
integrated (terpadu) melihat kurikulum menggunakan kaleidoskop. Topik
interdisiplin (antar mata pelajaran) ditata kembali diantara konsep yang
sama/mirip dan munculnya pola dan rancangan. Melalui pendekatan antar
matapelajaran, model integrated memadukan/mencampurkan empat mata
pelajaran utama dengan menemukan persamaan ketrampilan, konsep, dan
sikap pada keseluruhannya.
g. Model Immersed
Model
immersed melihat kurikulum menggunakan mikroskop. Melalui cara
masing-masing keseluruhan konten disaring dengan menggunakan lensa
ketertarikan dan keahlian yang dimiliki. Dengan menggunakan model ini,
pebelajar sedikit atau sama sekali tidak ada intervensi atau bantuan
dari pihak luar.
h. Model Networked
Model
networked atau jejaring melihat kurikulum menggunakan prisma.
Menciptakan dimensi dan pengarahan ganda terhadap fokus, dengan
menggunakan berbagai cara eksplorasi dan eksplanasi.
2. Pembelajaran Terpadu Menurut Drake dan Burns
Drake & Burns (2004:8) membedakan tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary, interdisciplinary, dan transdisciplinary.
a. Pendekatan
multimatapelajaran terutama fokus pada mata pelajaran. Penggunaan
pendekatan ini dilakukan dengan mengorganisasi standar dari
matapelajaran di sekitar sebuah tema.
Gb. 1. Terpadu Multimatapelajaran (Diadaptasi dari Drake & Burns, 2004)
Multimatapelajaran
terdiri atas pendekatan intradisiplinari, penggabungan/fusion, service
learning (belajar melayani masyarakat), learning centers/parallel disciplines; Unit berbasis tema (theme-based units).
b. Pendekatan Antar-matapelajaran (interdisciplinary)
Pendekatan
antar-matapelajaran dilakukan dengan menggorganisasi kurikulum di
sekitar materi bersama antar mata pelajaran. Pembelajaran dilakukan
dengan mengidentifikasi potongan/irisan konsep dan ketrampilan antar
matapelajaran. Masing-masing mata pelajaran masih teridentifikasi, namun
agak samar dibanding pendekatan multi- matapelajaran.
Gb. 2. Terpadu Interdisiplin (diadaptasi dari Drake & Burns, 2004)
c. Pendekatan transdisciplinary
Pendekatan
transdisiplinari dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar
pertanyaan dan perhatian siswa. Siswa mengembangkan kecakapan hidup
seperti yang diterapkan pada interdisiplinari dan ketrampilan mata
pelajaran dalam konteks kehidupan nyata.
Share link :
rpp kelas 6 sd kurikulum 2013
administrasi kepala madrasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar